Rohul Latih Petani Sawit Menuju ISPO, Wabup Apresiasi untuk Usaha Berkelanjutan Rabu, 15/10/2025 | 17:46
KupasKasus.com, Rokan Hulu – Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan menggelar Pelatihan Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi petani kelapa sawit berkelanjutan. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Razka, Pasir Pengaraian, pada Rabu (15/10/2025).
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rokan Hulu, H. Syafaruddin Poti, S.H., M.M., dan diikuti oleh para pengurus kelompok tani serta perwakilan koperasi petani kelapa sawit, serta OPD yang di undang.
Dalam sambutannya, Wabup Syafaruddin Poti,SH, MM, menegaskan pentingnya kemitraan yang seimbang antara dunia usaha dan petani dalam mengelola sektor perkebunan sawit secara berkelanjutan.
“Pemerintah daerah mendorong agar ada keseimbangan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pengusaha dan petani. Dengan begitu, petani bisa meningkatkan produksi, dan pelaku usaha juga mendapatkan hasil yang optimal,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pembinaan dan pendampingan berkelanjutan bagi petani, terutama dalam hal peningkatan kualitas hasil panen serta penerapan praktik perkebunan yang ramah lingkungan.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu tahun 2024, luas perkebunan kelapa sawit di Rohul mencapai 545.864 hektare, atau sekitar 75 persen dari total luas wilayah kabupaten. Terdapat sekitar 2.471 kelompok tani yang bergerak di sektor ini. Namun, besarnya luas lahan belum sepenuhnya sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Harga Tandan Buah Segar (TBS) yang fluktuatif dan produktivitas yang belum maksimal masih menjadi tantangan utama bagi petani. Karena itu, Pemkab Rohul terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan hasil dan nilai ekonomi dari sektor perkebunan kelapa sawit.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Rokan Hulu Samsul kamar S.Hut,M,Si menjelaskan, pelatihan sertifikasi ISPO ini bertujuan agar petani memahami standar keberlanjutan dan siap dalam proses sertifikasi yang diwajibkan pemerintah.
“Pelatihan ini diikuti sekitar 50 peserta dari kelompok tani dan koperasi. Mereka mendapatkan materi tentang penyusunan dokumen sertifikasi, standar operasional (SOP) yang harus dipenuhi, serta sembilan kriteria utama ISPO,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski saat ini belum ada kelompok tani di Rohul yang menerima dana bantuan dari BPDPKS untuk sertifikasi, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal agar para petani siap secara administrasi dan teknis dalam memperoleh sertifikat ISPO di masa mendatang.
Dari total lahan sawit di Rohul, sekitar 278.000 hektare merupakan kebun milik petani mandiri. Melalui pelatihan ini, pemerintah berharap para petani dapat menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan di sektor kelapa sawit.(Re)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)